Jejak Imunisasi Bukan Dari Barat

Variolasi dalam Dunia Islam
Sejarah perjuangan melawan wabah adalah kisah tentang manusia yang berani berpikir di luar batasan zaman, jauh sebelum teknologi modern ditemukan. Di tengah keterbatasan alat-alat laboratorium, dunia Islam telah lebih dulu menyadari pentingnya satu prinsip dasar: tubuh manusia bisa dilatih untuk melawan penyakit sebelum diserang. Melalui keberanian untuk mencoba dan pengamatan yang mendalam, mereka mengembangkan metode untuk menanamkan penyakit ringan secara sengaja, agar tubuh bisa belajar untuk melawan. Ini adalah awal dari variolasi—cikal bakal imunisasi—yang muncul jauh sebelum konsep vaksinasi ditemukan di Barat.

Variolasi adalah praktik medis yang digunakan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit cacar (smallpox). Dalam prosedur ini, materi dari pustula (benjolan atau lepuhan berisi nanah) atau luka cacar yang ringan diambil dan ditanamkan secara sengaja ke tubuh orang sehat. Tujuannya adalah agar tubuh terinfeksi dengan versi ringan dari penyakit tersebut, sehingga bisa membentuk kekebalan yang bertahan lama.

Kontribusi Awal Dunia Islam
Praktik dari ide ini tidak datang dari Eropa, tetapi telah lebih dulu dikenal dan diterapkan di dunia Islam, bahkan sebelum vaksinasi modern diperkenalkan oleh Edward Jenner—dokter asal Inggris yang dikenal sebagai “bapak vaksinasi” karena penemuannya yang mengarah pada vaksinasi cacar—pada akhir abad ke-18.

Adalah Abu Bakr Muhammad ibn Zakariya al-Razi (865–925 M) cendikiawan besar dalam sejarah medis Islam, dalam karyanya yang terkenal Kitab al-Jadari wa al-Hasbah (Kitab tentang Cacar dan Campak), membedakan dengan cermat antara cacar (smallpox) dan campak (measles) berdasarkan observasi langsung. Al-Razi menjadi pelopor dalam mengamati gejala-gejala penyakit menular secara sistematis.

“Jika pustula muncul pada tahap awal campak, maka penyakit tersebut adalah cacar, bukan campak.” —Al-Razi, dalam Kitab al-Jadari wa al-Hasbah

Meski Al-Razi tidak menyebutkan variolasi secara eksplisit, catatan sejarah menunjukkan bahwa pada abad ke-10 hingga ke-12, dunia Islam sudah mengenal dan mempraktikkan inokulasi (penanaman penyakit ringan ke tubuh untuk mencegah penyakit yang lebih berat).

Jejak Variolasi Islam ke Dunia Barat
Melalui jalur perdagangan, pertukaran ilmu pengetahuan, dan sosial politik, praktik variolasi ini akhirnya tiba ke dunia Barat. Lady Mary Wortley Montagu, istri duta besar Inggris untuk Kesultanan Utsmani adalah salah seorang yang membawa pengetahuan ini ke Inggris. Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri wanita-wanita Turki Ottoman yang mempraktikkan variolasi pada anak-anak mereka. Dalam suratnya yang dikirimkan pada tahun 1717, ia menulis:

“Cacar, yang begitu mematikan dan begitu umum di antara kita, di sini sepenuhnya tidak berbahaya berkat penemuan penyuntikan.” —Lady Mary Wortley Montagu, 1717

Dengan kata lain, dunia Islam telah mengenal imunisasi melalui variolasi setidaknya 700 hingga 800 tahun lebih awal dibandingkan dengan dunia Barat. Meski tanpa pemahaman mikrobiologis modern, mereka sudah menemukan cara untuk melatih sistem kekebalan tubuh melalui metode yang sederhana namun efektif saat itu.

Ilmu yang berkembang di dunia Islam, seperti variolasi, tidak hanya mencerminkan kecerdasan, tetapi juga semangat pengabdian. Para cendikia Islam pada masa itu memandang ilmu sebagai sarana untuk menyelamatkan nyawa dan memberikan manfaat bagi umat manusia.

Kini, semua dari kita memiliki tanggung jawab yang sama untuk meneruskan warisan pengabdian ini. Apa yang kita pelajari tidak seharusnya berhenti hanya menjadi pengetahuan, tetapi juga untuk memberi manfaat, melakukan perubahan, dan jalan untuk mengabdi di KeabadianNya. [al faqir]

 

Referensi:
• Al-Razi, Kitab al-Jadari wa al-Hasbah (The Book of Smallpox and Measles). Terjemahan Inggris oleh W. A. Greenhill, 1848.
• Pormann, Peter E. & Emilie Savage-Smith. Medieval Islamic Medicine. Edinburgh University Press, 2007.
https://edinburghuniversitypress.com/book-medieval-islamic-medicine.html
• Hajar R. “The Pulse of Medicine: Al-Razi and the Differentiation of Smallpox and Measles.” Heart Views, 2013.
https://www.researchgate.net/publication/45267204_Rhazes_Diagnostic_Differentiation_of_Smallpox_and_Measles
• Behbehani, Abbas M. “The Smallpox Story: Life and Death of an Old Disease.” Microbiological Reviews, 1983.
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC281588/
• Lady Mary Wortley Montagu. Letters from Turkey, 1716–1718.
https://archive.org/details/turkishembassyle0000mont_n6t0

Lihat Juga

Hakikat Hidup

Hidup adalah Masa Karya

CAHYALOKA.COM – Setiap kita diberi rentang waktu yang kemudian kita sebut umur, untuk berkarya. Harga …