CAHYALOKA.COM – Perkara cinta memang bukan hal main-main. Bagai dua sisi mata pisau, bisa membuat hidup tumbuh berarti, tapi juga bisa melukai.
Apalagi jika cinta ini terkait dengan diri sendiri.
Apakah mencintai diri sendiri ini adalah sesuatu yang wajar?
“Self love” atau mencintai dan menyayangi diri sendiri sering disalahartikan sebagai sikap egois, narsistik dan sombong.
Padahal sesungguhnya “self love” bisa dijadikan sebagai sarana untuk bertumbuh secara mental dan spiritual.
Secara mental, bentuk rasa sayang kita pada diri sendiri bisa dimulai dengan menerima kelebihan dan kekurangan diri apa adanya, membuat batasan diri dalam membina relasi dengan orang lain, bersyukur selalu pada setiap pencapaian diri, tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain yang berpotensi menimbulkan hasad dalam hati, bertaubat akan kesalahan masa lalu dan memaafkan diri, tidak menyangkal perasaan dan emosi yang hadir, serta menikmati semua proses menjadi versi terbaik diri sendiri dengan penuh syukur dan tawadhu.
Sementara bentuk menyayangi diri secara spiritual adalah seperti yang dikatakan Imam Al Ghazali yaitu berusaha untuk menyelamatkan diri dari murka Allah Azza wa Jalla dengan cara berusaha menjauhi dosa, bertaubat, melakukan kebaikan (amal shaleh) dan senantiasa ikhlas dalam menjalakan semuanya.
Yuk kita kupas “self love” lebih mendalam pada video berikut: